Resep of the week : simple nasi kebuli

Posted by : Linda Hermawati di 10:07 PM 0 Comments

Dapet daging kambing pas idul adha kemarin. Yes!! Waktunya praktekan resep nasi kebuli.. Simple.. Dan hasilmya memuaskan (menurut lidah saya sih : p) 

Resepnya simple.. Saya adopsi dari beberapa website tapi dengan takaran sendiri (karena di kalau di resep masak nya dalam porsi besar)


Bahan-bahan

Beras 3 takar tempat pudding 

Daging kambing (bagian paha) kurang lebih 200gr (potong dadu kecil2)

Santan kara 2 pack ukuran 65ml

Kapulaga 1 butir

Cengkeh 5 butir

Kayumanis

Bawang Bombay 1 buah

Minyak untuk menumis


Bumbu halus :

Bawang merah 6 buah

Bawang putih 4buah

Merica bulat 1 sendok Teh

Ketumbar 2 sendok teh

Jahe 


Langkah-langkah :

Ketumbar Dan merica di sangrai, lalu dihaluskan bersama Bumbu halus lainnya

Iris bawang bombay

Panaskan wajan, masukkan minyak goreng, setelah panas masukkan bawang Bombay, tumis hingga harum 

Setelah itu masukkan Bumbu halus aduk rata sampai wangi, masukkan kapulaga, cengkeh Dan kayu manis aduk

Masukkan daging kambing, aduk rata. Setelah itu masukkan air, gula dan garam (buat lebih asin karena nanti dicampur dengan beras)

Tunggu sampai airnya habis lalu matikan kompor

Setelah itu didihkan Santan kara dengan air (dikira2 airny) setelah mendidik masukkan beras Dan tumisan kambing, aduk rata lalu panaskan sampai airnya habis. Sesekali aduk agar tidak gosong (catatan : gunakan API kecil) 

Setelah itu kukus menggunakan kukusan selamat kurang lebih 30menit

Angkat, sajikan dengan bawang goreng

Tadinya saya mau pakai ricecooker. Jadi beras dicampur kara langsung dicampur tumisan daging kambing, lalu masukkan ke ricecooker.. Akan terapi tadi pagi si ricecooker ngadat.. Jadilah saya masak manual (tempo doeloe)

Well.. Masih banyak kekurangannya, saya nggak punya kismis jd nggak pakai kismis,  pun tadi dikulkas nggak ada cabai, so nggak pakai sambal Dan minus acar karena buru-buru masaknya buat bekel suami.. Tapi alhamdulillahm suami sukakkkk :D 


D.I.Y house number

Posted by : Linda Hermawati di 12:44 AM 0 Comments

Project iseng Kali ini adalah membuat nomor rumah. Sebenernya karena gatel ada cat untuk chalkboard Dan frame nganggur :D

Bahan-bahannya cukup sederhana:
Frame (nanti ada papan nya)
Cat chalkboard
Kapur warna warni
Kuas

Yups.. Simple kan? Hehehe,
Langkah pertama, papan bawaan si frame di cat menggunakan kuas, lalu biarkan mengering (saya diamkan 1 hari Dan saya jemur siang hari untuk memastikan papan benar-benar kering) .
Kalau sudah selesai, tinggal coret-coret sesuai tema deh. Nah untuk step ini membutuhlan kreatifitas yang tinggi.. Saya berkali Kali apus tulis apus tulis karena ternnyata gambar di papan itu nggak semudah gambar menggunakan spidol.. Walaupun sudah di konsep tapi tetep aja terasa beda. Untuk referensi banyak di Pinterest or Google untuk tema nya..
Berbekal kapur warna warni punya key jadilah nomor rumah yang (menurut saya) cantik jelita (maksa :D)
Selamat mencoba Dan selamat berkreasi :)


Busy weekend : cooking time

Posted by : Linda Hermawati di 8:17 PM 0 Comments

Weekend ini nguprek didapur.. Karena pengajian sabtu dapet giliran dirumah dan ahad kumpul-kumpul keluarga besar. Jadi lah weekend ini sibuk didapur.. Menunya adalah :
Sabtu :
JaSuKe
Brownies panggang
Bakwan sayur

Ahad :
Siomay ikan tenggiri

Sebenernya punya kepuasan sendiri ketika kita bisa menyajikan makanan hasil dapur sendiri, karena selain lebih sehat dan higienis, juga bisa dapet porsi yang lebih banyak. Kalau masalah hemat, kayanya sama aja.. Bahkan bisa lebih mahal kalau kita pakai bahan-bahan premium, tapi disitu kadang saya merasa puas :D 


Cerita pagi ini: penjual soto dengan hafalan 10 juz

Posted by : Linda Hermawati di 4:28 AM 0 Comments

Pagi ini berjodoh dengan bapak penjual soto ayam di perumahan bukit revaria sawangan.. Memang sudah kehendak Allah bertemu dengan beliau..
Kami pesan soto 2 mangkuk.. Ketika duduk, saya mendengar ada murotal yg sedang didengar bapaknya.. Masya Allah saya dan suami langsung takjub.. Nggak lama.. Ketika kami sedang bersantap, bapaknya memulai pembicaraan.. Beliau bilang mau test makanya lagi murojaah, masya Allah kami takjub.. Obrolan kami pun berlanjut.. Jadi ternyata di perumahan tersebut (saya lupa blok / sektor berapa) ada program tahfidz.. Dan bapak nya ikut itu sudah setahun lebih.. Sekarang sudah sampai 10 juz.. Masya Allah.. Umurnya sekarang 54 tahun, beliau bilang kendalanya karena sudah tua jadi agak lama menghafal..
Saya dan suami malu, takjub plus berasa kesentil.. Selama ini kok rasanya ghiroh menghafal berkurang sekali.. Tapi dari cerita bapaknya kami dapat sebuah semangad untuk memulai lagi dari awal.. Dan semoga Allah memudahkan..