Makanan apa yang paling diidamkan banyak orang? Gampang jawabnya pasti gorengan. Makanan yang digoreng alias gorengan, merupakan salah satu makanan yang tidak sehat tapi kini sudah jadi budaya masyarakat kota.
Gorengan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol, seringkali menjadi pemicu berbagai macam penyakit, seperti jantung dan stroke.
"Tak hanya junk food atau makanan cepat saji, gorengan pun kini menjadi makanan yang sudah membudaya di masyarakat perkotaan," kata Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, Dirjen PP & PL Depkes RI, pada acara Pers Briefing Menyambut Hari Kesehatan Sedunia 2010, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (5/4/2010).
Menurut Prof Tjandra, gorengan sepertinya sudah menjadi makanan yang identik dengan masyarakat Indonesia. Tidak hanya di desa, bahkan di kota pun sudah menjadi budaya, padahal makanan ini sama halnya dengan junk food yang tidak sehat.
Seperti dilansir dari situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), makanan yang kaya karbohidrat atau tepung yang mengalami penggorengan atau proses pemasakan dengan suhu yang tinggi dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik yang menjadi pemicu kanker, yaitu akrilamida. Dosis tertentu akrilamida juga beracun bagi sistem saraf manusia.
Selain itu, gorengan yang tinggi lemak akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk.
Gorengan juga tidak baik bagi penderita maag, karena dengan adanya lemak, lambung akan cepat terisi tapi lebih lambat dicerna, alhasil seseorang akan merasa sudah kenyang dan tidak akan cepat lapar padahal baru makan dalam porsi sedikit. Hal ini membuat kerja lambung akan terganggu.
Profesor Hiromi Shinya MD, pakar enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, seperti dikutip dari karangannya, 'The Miracle of Enzyme' mengatakan, jika merasa tidak mungkin berhenti mengonsumsi makanan gorengan, sebaiknya mulailah untuk menguranginya secara bertahap hingga akhirnya terbebas dari makanan gorengan.
gw tuh hobi banged makan gorengan, gw tau si, gorangen kurang baik buat badan, tapi teetp aja cuek bebek, setelah gw baca artikel ini, hm...pikir2 lagi d buat makan gorengan (tapi kayana hampir sulit cari makanan yang g digoreng :D)
Bagaimana jika terpaksa harus makan gorengan?
1. Jika terpaksa makan gorengan singkirkan lapisan tepungnya dan sebisa mungkin tidak menyantap bagian yang berminyak.
2. Tapi jika tidak bisa menahan diri menyantap bagian luarnya yang berminyak, berusahalah untuk mengunyahnya dengan baik. Mengunyah dengan baik akan mencampur makanan berminyak dengan air liur yang membantu menetralisir asam lemak trans hingga kadar tertentu.
Mengunyah makanan hingga 30 kali akan membantu mengeluarkan air liur lebih banyak. Mengunyah dengan baik juga membantu penyerapan makanan meski dalam jumlah yang sedikit.
sumebr : detik.com
0 komentar:
Post a Comment