New chapter of Key "Tantrum"

Posted by : Linda Hermawati di 12:16 AM
Dari kemarin Key udah menunjukkan gejala tantrum. kemarin selesai ujian, panas-panas, pusing-pusing si Key berulah, nggak mau diajak ke mobil, gejala nya nangis.. dimobil juga gitu, nggak bisa diem, nangis, segala macam dipencet, akhirnya ditaro juga dibelakang, duduk sendiri, tapi malah makin jadi nangis nya. Nggak cuma sampe disitu aja, pas kita makan, kebetulan abis ada yang di beli jadi kita makan diluar karena dah siang dan mulai kelaparan. nangis minta es krim, naek-naek meja, mukul-mukul, nggak bisa dikendaliin. hufft.. 
Dirumah pun sama, minta sesuatu nggak langsung diturutin akhirnya nangis sejadi-jadi nya, mukul-mukul lantai, teriak-teriak dan atraksi lain lagi yang bikin kepala pusing. dan sampai pagi ini juga masih. Biasanya key itu rapi, setelah main, saya ajak rapi-rapi dia semangad banged rapiin mainannya, dan dia sudah mulai dibiasakan untuk main hanya 1 permainan saja, jadi kalau mau ganti permainan, permainan yang sebelumnya dimaenin dirapihkan dulu. polanya seperti itu dan dia mulai paham.. TAPI tadi pagi, gara-gara diminta rapiin mainan, nangisnya kejer, minta ke lantai atas, trus saya bilang "bunda ajak key ke atas kalau kuda nya sudah masuk kandang", well dia lebih milih nangis guling-guling dari pada naro maenan kura-kudaan nya ke tempatnya. grrr.. mulai bertanduk! tapi di kuat kuatin aja denger tangisan key yang ampe sesenggukan. 

Gejala diatas bisa disebut tantrum. tantrum adalah gejala emosi anak yang meledak-ledak dikarenakan tidak terpenuhinya keinginan, nah metode nya biasanya nangis-nagis, guling-guling, dan lain-lain. yang saya baca adalah ketika anak tantrum, jangan di ikuti kemauannya, karena nangis akan menjadi andalannya ketika dia menginginkan sesuatu yang lain. So, yang saya lakukan adalah bersabar dan mendengarkan tangisan Key, melakukan aktifitas seperti biasa (saya tinggal mandi, dan pintu pun di gedor-gedor), menjaga emosi dan intonasi saat berbicara ketika Key tantrum itu sesuatu banged kalau kata syahrini, saya belajar untuk tidak marah apalagi memukul, karena saya tidak ingin anak saya kelak mengenang saya sebagai bunda pemarah. dan itu tidak mudah sodarah sodarah... teori dan praktek memang tidak sama :D

Tantrum ini memang kerap dialami oleh balita usia 2-4 tahun. Dan saya berharap tantrum nya key bisa cepat pulih, dan semoga saya bisa lebih bersabar dalam menghadapi Key, untuk penerus generasi yang lebih baik..aamiin :)
 

0 komentar:

Post a Comment